8.Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi
10 Jan 2013
0
komentar
PENTINGNYA
PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI
Pengendalian
yang dimaksud dalam makalah ini adalah sejauh mana pengendalian aplikasi mempunyai
peran dalam mencegah dan mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan . Sebuah pengendalian dikatakan berhasil
ketika kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir.
Betapa
pentingnya informasi dalam kehidupan manusia, sehingga informasi yang datang
tidak boleh terlambat , tidak boleh bias(berat sebelah) harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan relevan dengan penggunanya,sehingga informasi tersebut
menjadi informasi yang berkualitas dan berguna bagi pemakainya. Untuk
mendapatkan informasi yang berkualitas perlu dibangun sebuah sistem informasi
sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara menghasilkan
informasi yang berguna . informasi yang berguna akan mendukung sebuah keputusan
bagi pemakainya.
Pendekatan
sistem adalah suatu prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam
memecahkan masalah. Tiap langkah mencakup satu keputusan atau lebih, dan untuk
tiap keputusan diperlukan informasi.
B.
PEMBAHASAN
I.
Pengendalian dalam sistem
Pengendalian
dalam sebuah sistem pada dasarnya berarti menjaga agar sistem beroperasi dalam
batas prestasi tertentu. Sebuah sistem yang berada dalam kendali akan beroperasi dalam batas toleransi yang telah ditentukan.
Keluaran
dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai dengan keluaran yang semestinya
(standar), hal ini membutuhkan pengendalian melalui sistem umpan balik untuk
mencari gangguan-gangguan yang menghambat, sehingga terjadi hal seperti itu.
Agar
sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka sistem harus memiliki standar
keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap kondisi setiap keluaran, alat
yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi dengan keluaran standar, serta
alat yang bergerak mengoreksi masukan. Oleh karena sistem keorganisasian
mempunyai sifat terbuka, berbagai kemungkinan gangguan bisa terjadi dan tidak
terduga. Mengingat hal itu manajer harus mampu dan siap menghadapi segala
kemungkinan gangguan dalam hal inilah berlaku “hukum variasi kebutuhan
pengendalian”. Tentu saja tidak seluruh tanggapan korektif dari sistem umpan
balik harus diterima, hal ini akan tergantung kepada kepentingan organisasi,
karena itu berlaku fungsi penyaringan. Artinya hal-hal yang tidak prinsipil dan
tidak terlalu mengganggu jalannya organisasi tanggapan korektif bisa diabaikan.
Adapun
beberapa unsur pengendalian adalah sebagai berikut :
suatu
standar yang memmemperincikan prestasi yang diharap.hal ini besa berupa
anggaran prosedur pengoperasian,atau suatu algoritma keputusan.
suatu
ukuran prestasi aktual.
suatu
perbandingan antara prestasi yang diharapkan dan nyata.
suatu
laporan penyimpangan pada sebuah unit pengendalian, misalnya seorang manajer
suatu
rangkaian tindakan yang diambil unit pengendalian untuk mengubah prestasi
mendatang kalau saat ini ada keadaan yang kurang menguntungkan disertai
serangkaian aturan keputusan untuk pemilihan jawaban yang tepat.
II.
Pengertian Sistem
Sistem
informasi dengan pendekatan sistem manusia/mesin akan memadukan dua unsur,
yaitu unsur manusia dengan unsur mesin. Sistem manusia merupakan sistem terbuka
dan probabilistik, sedangkan sistem mesin atau komputer merupakan sistem
relatif tertutup dan deterministik.
Dengan
memadukan dua sistem dengan karakter yang berbeda; maka akan terjadi saling
mengisi dan saling melengkapi, sehingga bila salah satu sistem tidak ada,
sistem informasi tidak akan jalan; meskipun dalam pelaksanaannya terdapat
berbagai jenis kombinasi dari kedua unsur tersebut.
Untuk
lebih memahami karakteristik sistem dengan segala seluk-beluk yang terdapat di
dalamnya, dilakukan dengan pengunsuran (factoring), dengan demikian akan dapat
diketahui sampai bagian-bagian yang sekecil-kecilnya. Dalam menganalisis sistem
yang besar dengan jumlah subsistem dan interface yang sangat banyak, akan
sangat rumit dilakukan, Untuk menyederhanakan sistem yang besar itu biasa
dilaksanakan dengan simplifikasi dan pemisahan.
Sebuah
sistem terdiri atas bagian-bagian yang bergabung untuk satu tujuan. Model
dasarnya adalah masukan, pengolahan, dan keluaran, tetapi dapat pula
dikembangkan hingga menyertakan pula penyimpanan. Sistem dapat terbuka atau
tertutup, tetapi sistem informasi biasanya adalah sistem terbuka, berarti
menerima beberapa masukan tak terkendali dari lingkunganya.
Beberapa
jenis sistem adalah :
1. Sistem
Deterministik dan Probabilistik
Disebut
deterministik jika sebuah sistem beroperasi dalam cara yang dapat diramalkan
secara tepat.
Disebut
probabilistik jika sistem masih ada kemungkinan-kemungkinan dan ada sedikit
kesalahan atas ramalan terhadap jalannya sistem.
2.
Sistem Tertutup dan Terbuka
Sistem
tertutup tidak bertukar materi, informasi atau energi dengan lingkungannya.
Sistem
terbuka mengadakan penukaran informasi, materi atau energi dengan
lingkungannya.
3.
Sistem Manusia/ Mesin
Ada
berbagai kemungkinan untuk mengadakan kombinasi antara manusia dan mesin .
sistem manusia/mesin dapat mengandalkan mesin dan memakai manusia hanya sebagai
monitor atau operasi mesin. Atau pada ekstrim lain, sebuah sistem dapat
menekankan pada manusia sehingga mesin hanya melaksanakan peran pendukung
seperti menyediakan perhitungan atau mencari data.
III.
Pengertian Informasi
Terdapat
perbedaan tentang pengertian informasi dalam percakapan sehari-hari dengan yang
digunakan pada sistem informasi manajemen. Pada sistem informasi, istilah
informasi mempunyai karakter tersendiri, diantaranya memiliki nilai dalam
prosses pengambilan keputusan. Sehubungan dengan itu informasi dapat diartikan
sebagai data mentah, data tersusun, atau kapasitas sebuah saluran komunikasi.
Selain itu informasi dapat memperkaya penyajian, atau mempunyai nilai kejutan,
yaitu mengungkapkan sesuatu yang penerimanya tidak tahu atau tidak menyangka
sebelumnya.
Informasi
dapat mengurangi ketidakpastian, karena informasi dapat mengubah
kemungkinan-kemungkinan hasil yang diharapkan melalui sebuah keputusan.
Berdasar-kan pada hal-hal tersebut di atas, maka informasi dalam SIM dapat didefinisikan
sebagai berikut: Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk
yang berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat
ini atau yang akan datang.
Suatu
informasi bisa merupakan bahan jadi bagi pengambil keputusan tahapan tertentu,
tetapi bisa pula merupakan bahan mentah bagi pengambil keputusan untuk tahapan
berikutnya.
Definisi
umum untuk “informasi” dalam pemakaian system informasi adalah sebagai berikut
: Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti
bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau
mendatang.
Informasi,
dalam lingkup sistem informasi, memiliki beberapa ciri :
Benar
atau salah. Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima
informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.
Baru.
Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
Tambahan.
Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang
telah ada.
Korektif.
Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah atau palsu
sebelumnya.
Penegas.
Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena
meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.
Adapun
fungsi-fungsi informasi adalah sebagai
berikut :
Untuk
meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai
Untuk
mengurangi ketidakpastian dalam proses
pengambilan keputusan pemakai
Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.
IV.
Jenis-jenis sistem informasi
Sistem
informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan
bisnis. Oleh sebab itu jenis sistem informasi adalah sebagai berikut :
Transaction Processing System (TPS) berfungsi pada level organisasi; Office
Automation System (OAS) dan pendukung Knowledge Work System (KWS) yang bekerja
pada level knowledge. Sistem-sistem pada level yang lebih tinggi meliputi
Sistem Informasi Manajemen (SIM), dan Decision Support System(DSS). Sistem ahli menerapkan keahlian pembatasan keputusan
untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan khusus dan terstruktur. Pada
level manajemen strategis kita menemukan Executive Support System (ESS), Group Decision Support System (GDSS),
dan yang lebih umum dijelaskan sebagai Computer Supported Collaboration Work
Systems (CSCWS) yang membantu para pembuat keputusan untuk beranekaragaman
organisasi tak terstruktur atau semi terstruktur.
1.
Transaction Processing System (TPS)
Transaction
Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi
bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan
saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang
masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual.
Transaction
Processing System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi
berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data
yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai
apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi
operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan
lancar dan tanpa interupsi sama sekali.
2.
Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS)
Office
Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan
pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informsi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu
sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan, kadang-kadang, diluar itu.
Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing, spreadsheets,
destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi melalui voice mail,
email, dan video confrencing.
Knowledge
Work System (KWS) mendukung para
pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu
mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya
ke organisasi atau masyarakat.
3.
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sisitem
Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing Systems;
melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi
yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia
dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer) dan
perangkat keras (komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik,
SIM mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari
Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan
keputusan.
Untuk
mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data
menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna menginterprestasikan dan
menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan
untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur
tunggal.
4.
Decision Support System (DSS)
Kelas
sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision
Support System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya
sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari
SIM tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di
seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih wewenang eklusif
pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau kelompok yang
menggunakannya daripada SIM tradisional.
. Tugas
Pengendalian Dalam Sistem Informasi Yang Terdiri Dari :
Kontrol
proses pengembangan.
Selama
fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan
Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system.
Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam
system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software
menjadi lima bagian pokok. Untuk memastikan bahwa CBIS yg diimplementasikan dpt
memenuhi kebutuhan pemakai atau berjalan sesuai rencana
1. Fase
Perencanaan
Mendefinisikan
tujuan dan kendala
2. Fase
Analisis & Disain
Mengidentifikasi
kebutuhan informasi
Menentukan
kriteria penampilan Menyusun disain dan standar operasi CBIS
3. Fase
Implementasi
Mendefinisikan
program pengujian yang dapat diterima Memastikan apakah memenuhi criteria
penampilan Menetapkan prosedur utk memelihara CBIS
4. Fase
Operasi & Kontrol
Mengontrol
CBIS selagi berevolusi selama fase SLC
Memastikan
bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan
KONTROL
DESAIN SISTEM
Tujuan
untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan,
mendeteksi
kesalahan dan mengoreksinya.
Kontrol
tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau
manfaat
adalah tingkat pengurangan resiko.
I.
Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Perekaman
satu elemen data/lebih pada dokumen sumber
1.
Permulaan Dokumentasi Sumber
Perancangan
dokumentasi
Pemerolehan
dokumentasi
Kepastian
keamanan dokumen
2.
Kewenangan
Bagaimana
entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
3.
Pembuatan Input Komputer
Mengidentifikasi
record input yang salah dan memastikan semua data input
diproses
4.
Penanganan Kesalahan
Mengoreksi
kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg
telah
dikoreksi ke record entry
5.
Penyimpanan Dokumen Sumber
Menentukan
bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi
bagaimana
dapat dikeluarkan
Kontrol
pengoperasian sistem.
Kontrol
pengoperasian sistem dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan
keamanan.
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan
menjadi
5 area :
1.
Struktur organisasional
Staf
pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis,
Programmer,
dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya
mengembangkan
ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
2.
Kontrol perpustakaan
Perpustakaan
komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana
didalamnya
ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan
media
dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses
perpustakaan
media hanyalah pustakawannya.
3.
Pemeliharaan Peralatan
Orang
yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer
(CE) /
Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang
terjadwal
/ yang tak terjadwal.
4.
Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
Untuk
menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang
computer
harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan
penguncian
ruang peralatan dan komputer.
5.
Perencanaan disaster
i.
Rencana Keadaan darurat
Prioritas
utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
ii.
Rencana Backup
Menjelaskan
bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika
terjadi
bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
iii.
Rencana Record Penting
Rencana
ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan
kopi
duplikat.
iv.
Rencana Recovery
Rencana
ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas
komunikasi
da pasokan-pasokan.
MENGAMANKAN
SUMBER DAYA INFORMASI
Perusahaan
melakukan investasi besar dalam sumber daya informasinya
Sumber
daya tersebar di seluruh organisasi dan tiap manajer bertanggungjawab atas
sumber
daya yang berada di areanya, membuat mereka aman dari akses yang tidak
sah
Manajemen
dan Sistem Informasi Manajemen 1, Pertemuan Ke-13
Noviyanto,
ST Halaman 4
KEAMANAN
SISTEM
Tujuan
Keamanan Sistem (System Security)
1.
Kerahasiaan
Perusahaan
berusaha melindungi data dan informasi dari pengungkapan kepada
orang-orang
yang tidak berhak
2.
Ketersediaan
Tujuan
CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yg berwenang untuk
menggunakannya
terutama bagi subsistem CBIS yang berorientasi informasi SIM, DSS
dan SP
3.
Integritas
Semua
subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang
diwakilinya
ANCAMAN
KEAMANAN
1.
Pengungkapan tidak sah dan pencurian
Jika
database dan software tersedia bagi orangorang yang tidak berwenang untuk
mendapatkan
aksesnya, hasilnya dapat berupa kehilangan informasi
2.
Penggunaan tidak sah
Orang-orang
yang biasanya tidak berhak menggunakan sumber daya perusahaan
3.
Penghancuran tidak sah dan penolakan jasa Orang dapat merusak / menghancurkan
hardware
dan software menyebabkan terhentinya operasi komputer perusahaan
4.
Modifikasi tidak sah
5. Jenis
modifikasi yang sangat mencemaskan disebabkan oleh sotware yang merusak
yang
terdiri dari program lengkap/segmen kode yg melaksanakan fungsi yang tidak
dikehendaki
pemilik system
Dasar
untuk keamanan terhadap ancaman oleh oangorang yang tidak berwenang adalah
pengendalian
akses karena jika orang tidak berwenang ditolak aksesnya ke sumber daya
informasi,
perusakan tidak dapat dilakukan
PENGENDALIAN
AKSES
1.
Identifikasi pemakai (User Identification)
Pemakai
mula-mula mengidentifikasi diri sendiri dengan menyediakan sesuatu yang
diketahuinya
seperti kata sandi
2.
Pembuktian keaslian pemakai (User Authentication)
Pemakai
membuktikan haknya atas akses dengan menyediakan sesuatu yang
menunjukkan
bahwa dialah orangnya, seperti tanda tangan
3.
Otorisasi pemakai (User Authorization)
User
Identification dan User Authentication menggunakan profil pemakai / penjelasan
mengenai
pemakai yang berwenang User Authorization menggunakan file
pengendalian
akses yang menentukan tingkat-tingkat akses yang tersedia untuk tiap
pemakai
Suatu
AUDIT LOG disimpan untuk semua kegiatan pengendalian akses seperti tanggal,
jam
serta identifikasi terminal. LOG digunakan untuk menyiapkan laporan keamanan.
0 komentar:
Posting Komentar