Siklus Produksi
7 Feb 2014
0
komentar
Siklus Produksi
Siklus produksi merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari
beberapa aktivitas-aktivitas produksi dalam memproduksi suatu barang seperti
Perancangan Produk,Perencanaan dan Penjadwalan,Operasi Produksi,dan Akuntansi
Biaya. Dalam siklus produksi ini ada tipe dan jumlah barang yang akan
diproduksi serta transaksi dan peristiwa yang terkain dalam proses produksi.
Siklus Produksi ini juga merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan
produk.
2.
Aktifitas-aktifitas dalam siklus produksi
ü Design Produk
– Mendesain
produk yang memenuhi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, fungsi, dan
meminimalkan biaya produksi
– Aktivitas ini
menciptakan dua dokumen utama:
• Daftar bahan
baku (BOM)
• Daftar operasi
(Routing)
Daftar bahan baku(BOM)yang menyebutkan nomor bahan
baku,deskripsi,serta jumlah masing-masing komponen bahan baku yang digunakan
dalam unit produk jadi.
Daftar operas(routing) yang menyebutkan kebutuhan tenaga
kerja dan mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut.daftar
operasi kadang kala disebutkan lembar pergerakan karena menunjukan bagaimana
sebuah produk bergerak disepanjang pabrik,menyebutkan apa yang dilakukan di
setiap langkah dan berapa banyak waktu yang dibutuhkan oleh aktifitas tersebut.
ü Perencanaan dan
penjadwalan
Tujuan langkah ini yaitu menegembangkan rencana produksi
yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi
permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Dua metode perancanan produksi yang umum yaitu perencanaan
sumber daya produksi(manufacturing resource planning=MRP-II) dan sistem
produksi just in time. MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya
bahan baku yang mencari keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan
kebutuhan bahan baku untuk memenuhi perkiraan permintaan penjualan. Sistem
MPR-II sering disebut push manufacturing,karena barang diproduksi sebagai
ekspektasi atas permintaan pelanggan.
Sedangkan tujuan just int time adalah meminimalkan atau
meniadakan bahan baku barang dalam proses dan baran jadi. JIT sering disebut
pull manufacturing karena barang diproduksi sebagai permintaan pelanggan.
Secara teoritis sistem JIT hanya berproduksi sebagai tangapan atas pesanan
pelanggan. Dalam prakteknya kebanyakan sistem produksi JIT mengembangkan
rencana produksi jangka pendek.
Dokumen,formulir dan produksi
o Jadwal
induk produksi (MPS)
o Permintaan
bahan baku
o Kartu
perpindahan
Jadwal induk produksi(Master produksi schedule-MPS)
menspesifikasikan seberapa banyak produk yang akan diproduksi selama periode
perencanaan dan kapan produksi tersebut harus dilakukan. Informasi mengenai
pesanan pelanggan,prediksi penjualan dan tingkat persediaan barang jadi
digunakan untuk menetapkan tingkat produksi.
Permintaan bahan baku mengsahkan pengeluaran jumah bahan
baku yang dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik,tempat bahan tersebut
dibutuhkan. Dokumen ini berisi no produksi perintah,tanggal pembuatan,dan
berdasarkan pada daftar bahan baku yang dibutuhkan. Perpindahan sekanjutnya
dari bahan bakua disepanjang pabrik akan didokumentasikan dalam kartu
perpindahan yang mengidentifikasi bagian-bagian yang dipindahkan lokasi
perpindahannya, serta waktu perpindahan.
ü Operasi produksi
Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi actual
dari produk. Cara aktifitas ini dicapai sangat berbeda dengan di berbagai
perusahan. Perbedaan tersebut berdasarkan jenis produk yang diproduksi dan
tingkat otomatisasi yang digunakan digunakan dalam proses produksi. Hal ini
Berkaitan dengan TI yang dipakai. Penggunakan berbagai bentuk TI dalam proses
produksi,contoh Robot dan mesin yang dikendalikan Oleh Komputer disebut sebagai
Computer integrated manufacturing(CIM). CIM dapat secara signifikan mengurangi
biaya produksi.
0 komentar:
Posting Komentar